Postingan

Mengusir Nyamuk dengan Tumbuhan Serai

Serai termasuk bangsa rumput-rumputan atau Poales. Tumbuhan ini banyak dijumpai dipekarangan rumah, biasanya tumbuhan ini digunakan sebagai bumbu masak didapur. Selain itu, serai bisa digunakan untuk mengusir nyamuk, karena mengandung zat-zat seperti geraniol, Metilheptenon, asam-asam organik, terpen-terpen, terpen-alkohol, dan yang utama adalah kandungan dari zat sitronelal. Zat sitronelal dapat menyebabkan tubuh nyamuk kehilangan cairan secara terus-menerus hingga mati. Hal tersebut disebabkan karena zat sitroneal memiliki sifat racun kontak. Selain serai, tumbuhan yang bisa digunakan untuk mengusir nyamuk adalah lavender ( Lavandula angustifolia ), Tanaman geranium ( Pelargonium citrosa ), zodia (Evodia suaveolens), Selasih (Ocimum basilicum), Suren (Toona sureni). lebih lengkapnya bisa di download disini  http://www.ziddu.com/download/8747016/MengusirNyamukdenganTumbuhanSerai.doc.html

Ini Baru Awal

Gambar
Tanpa melakukan pergerakan, maka hanya akan ada sia-sia. Tanpa berpikir, maka bukan manusia namanya. Tanpa membaca, maka hanya akan ada kegelapan. Tanpa ada ke-MAU-an, maka tidak akan ada prestasi. Ini baru permulaan. Awal yang akan mentasbihkan bahwa setiap manusia akan mampu berprestasi karena kemauannya, bukan kepintarannya.

Biologi itu Hukum Alam

Kehidupan akan selalu dinamis. Selalu bergerak dan melakukan pergerakan. Seperti rotasi bumi yang senantiasa mengilhami manusia dalam menjalankan setiap roda kehidupan. Hukum alam lebih dahsyat, lebih mematikan jika dibandingkan dengan hukum buatan manusia. Biologi sebagai cabang dari kehidupan akan memadukan dua sisi, dari bidang kecanggihan dan keharmonisan alam. Manusia berpikir. Itu dasarnya. Tanpa pikiran, tanpa pengetahuan maka hanya akan memunculkan sisi kegelapan. Demikian juga dengan pergolakan yang akan terjadi pada dunia pengetahuan, terutama di biologi. Sekedar membagi kisah, pengetahuan akan didapatkan tatkala manusia menyadari arti pentingnya memahami rotasi dan pergerakan. Maka buatlah pergerakan yang harmonis, layaknya alam yang bergerak dengan instuisi. Untuk itu, membaca kemudian menulis akan berdampak pada refleksionis gerak yang lebih indah. Seindah kecintaan pada ilmu pengetahuan dan pengabdian manusia pada Yang Esa. 

Paper Recycling

Sebuah film pendek yang terinspirasi dari adanya ceceran sampah kertas di setiap ruang pendidikan. Mengenal lingkungan sekitar, berefleksi dan berbuat " Don'T Stay! ".

Pelestarian Satwa Liar dan Daur Ulang Kertas

Gambar
Selasa, 03 november 2009. Madrasah Aliyah khairuddin menerima kunjungan dari P-WEC ( Petungsewu Wildlife Education Center ). Kegitan tersebut bertujuan mengenalkan siswa pada dunia pelestarian lingkungan, terutama pada satwa liar.  Saling tukar informasi dan berbagi pengalaman mengenai asaha pelestarian lingkungan. P-WEC membawa pengalaman tentang pelestarian lingkungan di bidang penyelamatan satwa, sedangkan siswa MA Khairuddin menyampaikan betapa pentingnya usaha dalam penyelamatan lingkungan dengan memanfaatkan sampah kertas dengan produk kertas daur ulang. Berbagai usaha dilakukan manusia untuk menyelamatkan bumi dengan berbagai cara misalkan dengan melestarikan lingkungan. Tindakan saling menghargai alam dan memanfaatkan setiap potensi adalah perwujudan kreatifitas dalam menjaga kesimbangan yang telah di ciptakan Tuhan untuk manusia.

Pohon Kiara Payung di MA Khairuddin

Gambar
" Apakah kita mengetahui pohon ini? Pernahkah kita mengamatinya? Tahukah apa fungsinya?. " Pohon ini ada di sekitar MA Khairuddin, biasanya pohon tersebut digunakan untuk berteduh, ukuran batangnya sedang dan daunnya yang lebat membawa suasana kedamaian di sekitar sekolah. Pohon ini bernama Kiara Payung, dengan nama ilmiah Filicium decipiens. Pohon Kiara payung memiliki kemampuan dalam mereduksi Pb dengan kadar tinggi dan sedang. Menurut Syamsu Rijal (salah satu dosen fakultas kehutanan UNHAS) dalam jurnal hutan dan masyarakat, mengatakan bahwa pohon Kirai Payung dapat menyerap polusi udara 47 % sampai dengan 69 %. Begitu pentingnya keberadaan pohon Kiara Payung di sekolah. Karena Kiara Payung mempunyai nilai kesehatan lingkungan. "Lingkungan yang sehat dapat membantu proses belajar dan prestasi bagi Siswa."

Belajar DNA dengan Kelas XII IPA 1

Gambar
MA Khariruddin, 14 oktober 2009. Enggan dan malas di ruang yang sama, gedung yang sama. Ingin beranjak pergi saja ketika saat pertama masuk, mungkin itu yang bergeliat dibenak kelas XII IPA 1 saat itu. "Kenapa?" saya sendiri juga belum tahu. Dalam awal-awal dialog dan pertanyaan pertama ternyata pelajaran terakhir tadi mereka terkena marah, "satu kelas kena imbas marah". Mungkin itu, atau mungkin habis ujian biologi. karena saat ujian biologi nilai mereka jauh dibawah rata-rata. Namun dalam perjalanan waktu mereka berubah, ketika salah satu siswa mencoba bertanya secara terus-menerus. Pertanyaan akan kebingungan jawaban dari ujian, tidak bisa menjawab, tidak mengerti dari bab materi genetik. Suasanapun berubah 180 derajat, yang tadinya enggan berubah menjadi hiruk-pikuk dengan segelontor pertanyaan. Siswa-siswi yang biasanya diam berubah menjadi aktif di kelas. "DNA terdiri atas gula pentosa, basa nitrogen dan fosfat." Kalimat tersebut yang menjadi